Bulagi-Buko merupakan wilayah di barat pulau pulau peling kabupaten Banggai Kepulauan yang secara administratif awalnya terdiri dari 2 distrik/Kecamatan yakni Kecamatan Bulagi dan kecamatan Buko yang pada perkembanganya telah dimekarkan lagi menjadi 5 Kecamatan dengan tambahan Kecamatan Bulagi Utara,Bulagi Selatan dan Buko selatan, serta memiliki Kecamatan Persiapan yakni Kecamatan Seasea di Bulagi Selatan.
Wilayah Bulagi-Buko merupakan dua rumpun besar yang secara demografi dihuni oleh mayoritas masyarakat Seasea yang masi tetap menjaga Sejarah, nilai-nilai kearifan Lokal, adat Istiadat dan kebudayaan Seasea .
Dalam beberapa literatur sejarah Seperti Tulisan A.K Cruytt Seorang Etnograf berkebangsaan Belanda menuliskan bahwa Bulagi-Buko adalah mayoritas penyumbang manusia dan kebudayaan untuk seluruh wilayah Banggai.
Dalam sejarah Kabupaten Banggai Kepulauan yang dibacakan setiap HUT Banggai Kepulauan pada 3 November setiap tahun sangat jelas disebutkan bahwa awal mula Peduduk Kabupaten Banggai Kepulauan adalah berasal dari LIPUTUMBE (Bulagi-Buko) Peling Barat.
Selain Latar belakang Historis dan Kebudayaan Bulagi-Buko juga Memiliki kekayaan alam yang cukup banyak diantaranya MIGAS,BATU GAMPING,PARIWISATA,PERIKANAN,PERKEBUNANSelain itu Letak geografis Bulagi-Buko yang di apit oleh dua industri besar skala Internasional yakni DS LNG di Banggai dan Industri NIKEL Di Morowali Utara yang sangat menunjang sektor perdagangan dan pariwisata dan juga dengan dibangunnya IBU KOTA NUSANTARA di Kalimantan dan rencana pembentukan SULTIM/BANGGAI RAYA, Kabupaten Seasea Peling Barat berpotensi menjadi salah satu isu kebijakan strategis nasional sebagai penyangga maritim IKN dan Kabupaten pendukung SULTIM/BANGGAI RAYA, hal tersebut diatas secara regulatif dikuatkan dengan dicabutnya moratorium Pemekaran DOB yang telah di awali dengan diresmikanya 3 Provinsi di Papua.
Dengan Latar belakang tersebut diatas maka para generasi, Tokoh dan Sesepuh yang pada beberapa kesempatan berkumpul berdiskusi memandang perlu bahwa BULAGI-BUKO Sudah sepantasnya dimekarkan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) yang direncanakan bernama “KABUPATEN SEASEA” Sebagai langkah memajukan wilayah dan Merevitalisasi kembali Sejarah dan Kebudayaan Seasea. Hal ini Kemudian ditidaklanjuti dengan membentuk Panitia yang mefasilitasi Kongres SEASEA 1 Dengan agenda Pembentukan FORUM PEMEKARAN KABUPATEN SEASEA Sebagai badan pekerja yang menyusun dan melengkapi segala kebutuhan Administratif yang diperlukan dalam mewujudkan DOB Kabupaten Seasea yang Kongres dan Deklarasinya akan dilaksanakan pada tanggal 2-3 Februari 2023 mendatang.
IRWANTO DIASA (Darah Juang) yang di tunjuk menjadi Ketua Panitia Mengatakan bahwa Kami dan kita semua menyadari Upaya Perjuangan ini merupakan Upaya normatif konstitusional yang dinamis karena Lahirnya Kab. seasea bisa cepat dan bisa Lambat tergantung dinamika kedepan namun semua kemungkinan itu akan bernilai Tidak mungkin jika kita tidak pernah Memulainya sekarang jadi mari sama-sama semua elemen masyarakat Seasea dan Simpatisan saling bersinergi demi suksesnya agenda mulia tersebut.