Bangkep. Menyikapi maraknya rencana investasi tambang batu Gamping di Kabupaten Banggai Kepulauan IRWANTO DIASA yang akrab disapa Darah Juang Politisi, Budayawan sekaligus Aktivis angkat bicara.
” TAMBANG BATU GAMPING ITU BAIK TETAPI TIDAK COCOK DI BANGGAI KEPULAUAN” saya rasa tambang terbuka seperti Batu gamping lebih cocok dilakukan di pulau pulau besar Seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua, Sumatra tetapi kalau ukuran Pulau Peling yang Kecil Mungil ini Penambangan Gamping Cenderung Seperti Nafsu kepentingan segelintir orang yang dipaksakan mungkin kalau tambangĀ MIGAS saya Setuju karena Agak sedikit cocok Eksploitasinya Bawah tanah biasannya di lepas pantai dan tidak berebutan tempat dengan Habitat Manusia,Tumbuhan,Hewan, Hutan Penyangga di atasnya
Baru dengar Nama Kabupaten saja “BANGGAI KEPULAUAN” Jelas tataruangnya, haluan pembangunanya wajib bergerak di Sektor Minapolitan (Kelautan dan Perikanan), Pariwisata, Pertanian/Perkebunan Mikro dan Menengah.
Di daratan sekecil ini kita masih harus berbagi dengan Kawasan Pemukiman, Kawasan peternakan, Pertanian Tradisional, Hutan Penyangga Air, Hutan Adat, Habitat satwa Endemik nah kalau ada rencana tambang terbuka seperti GAMPING yang mana yang harus kita hapus atau korbankan,
Saya kasi contoh yang paling dekat satu-satunya Sumber Air Baku untuk kecamatan Bulagi dan Bulagi Utara di Desa Bangunemo itu debitnya sudah turun dari waktu ke waktu hampir kering karena Perkebunan Nomaden dan Perambahan Secara manual. Apalagi kamu mo kasemaso itu alat berat canggih kupas tanah dan cabut Pohon sampe ke akar-akarnya itu sama saja Pembunuhan Berencana kepada Masyarakat secara pelan-pelan
Persoalan setuju atau tidak setuju pada tingkatan masyarakat Awam terutama Pemilik Lahan tidak bisa di Jadikan Acuan, karena mereka tidak memahami resiko jangka panjangnya. Yang mereka tau Lahan saya dibayar jadi uang selesai.
Harapan terakhir tinggal bapak Bupati, dan Para DPRD yang Mulia kalu mereka masih punya akal sehat dan Nurani jelas mereka Faham tapi kalu so tidak tinggal tanya Masi ada berapa orang aktivis dan Masyarakat yang siap MATI SYAHID BERJIHAD bersama saya demi melindungi daerah ini Tanah Seasea warisan Para Leluhur.
Saran saya back to home, kembali pada rencana awal dosa Apa itu PERIKANAN, PARIWISATA, PERTANIAN keliatan seperti pemerintah trauma dan putus asa,apa yang salah dari itu semua itu Apalagi pak Bupati so kasenama Salakan KOTA IKAN mendingan Intensipkan saja itu barang tidak perlu menjadi liar kemana-mana
Coba baca di Internet 8 Dari 9 Desa terkaya di Indonesia itu Bergerak dibidang PARIWISATA dan PERIKANAN Bukan Tambang.
Darah Juang (ID)