Sehat di negara yang sakit.
Hei bung, sudah berapa lama kalian merdeka.? Iya pasti jawabnya indonesia merdeka tahun 45, Namun apakah kalian sadar kondisi ideal yang terjadi di negaramu saat ini.? Negara kita yang katanya sudah merdeka namun realitas yang terjadi seakan akan terpenjara oleh kedzaliman bangsa ini dan seluruh kabinet korporasi penguasa jabatan. Apakah bangsa hari ini sudah baik-baik saja.? Baik di era kebinet indonesia maju memasuki politik dinasti untuk menguasai Indonesia, tapi percayalah momentum pesta demokrasi di tahun 2024 adalah pesta bagi seluruh rakyat indonesia untuk bagimana mengasah,berfikir tentang siapa yang akan menjadi nahkoda baru untuk indonesia dimasa yang akan datang.
Bung, apakah kau masih ingat kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu yang sampai saat ini belum di usut tuntas.? Saya rasa, pemimpin bangsa kita sudah lupa tentang itu,kenapa.? Karna mereka sedang sibuk mempersiapkan pesta demokrasi dan menyusun strategi politiknya. Apalagi debat kandidat calon pilpres yang baru-baru ini populer di media sosial, tentang ide dan gagasan calon nahkoda bangsa yang tidak melahirkan solusi, kurasa misi tanpa eksekusi adalah omong kosong.
Bung, ingat.!! Kota makassar akan senantiasa menyalakan api perlawanan, biarkan kalian berdebat dengan politik, ide dan gagasan di jakarta sana, tapi ingat kota makassar akan terus menyala di simpang kiri jalanan untuk bagimana melihat indonesia sekarang,kini dan nanti menjadi bangsa yang adil dan makmur.
Kawan, jangan pura-pura buta melihat kondisi bangsa hari ini yang sedang terombang ambing di bawa rezim otoriter, bangsa hari sudah mengalami dekradasi, di lingkup ekonomi maupun sosial apalagi rezim yang menciptakan pembangunan.? Iya membangun lapangan kerja kemudian dikuasai oleh orang asing, dengan dalih lapangan kerja untuk masyarakat itu hanya omong kosong.
Bung, Bukalah matamu , mari sama-sama berdiri tegak melawan rezim yang hanya mementingkan segelintir kelompok, asalah fikiranmu di sudut-sudut gang,kampus dan dimanapun itu, nyalakanlah api perlawanan sudah saatnya bersama untuk menumbangkan TIRANI kekuasan di Negara kesatuan Republik Indonesia.
Penulis. Akbar Fadli