Aktivis Agraria Eva Bande : Kecelakaan Kerja Di PT ITSS Morowali, Negara Gagal Dalam Mengawasi dan Melindungi Para Pekerja

Morowali – Aktivis Agraria Eva Bande mengatakan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kebakaran pada tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Steel (PT ITSS) yang menewakan 12 orang dan puluhan pekerja mengalami luka-luka pada minggu 24 kemarin merupakan kegagalan Negara (pemerintah) dalam mengawasi investasi asing khususnya di Morowali dan Morowali Utara.

Menurutnya, penetapan program sebagai kawasan industri strategis nasional menjadikan para pebisnis asing menancapkan monopoli kekuasaannya terhadap sumber daya alam. Koorporasi skala besar mendapatkan keistimewaan dalam menjalankan gurita bisnisnya.

” Negara (pemerintah) seolah lemah dalam mengambil kebijakan dalam mengawasi kawasan industri di daerah itu,” katanya.

Disisi lain sambung Eva. Negara seakan menutup mata terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi disekitar kawasan tersebut. Seharusnya pemerintah menunjukan kedaulatannya terhadap tanah, air, udara untuk kemaslahatan rakyatnya.

kejadian terbakarnya tungku smelter nikel tersebut, kata Eva sudah berulang kali terjadi. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sering dibaikan hingga berdampak pada para pekerja yang menjadi korbannya. Bahkan menurut informasi yang didapatkan, perusahaan mengancam PHK bagi karyawan yang menyebarkan vidio kebakaran.

” Negara terus saja gagal dalam melindungi lingkungan dan para pekerjanya. Jangan sampai perusahaan asing yang lebih tinggi berkuasa ketimbang pemerintah,” tegas Koordinator FRAS Sulteng itu.